Kamis, 28 Mei 2009

biji terbuka dan tertutup

biji terbuka dan tertutup

TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA



TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pêntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
• Bennetophyta, punah
• Cordaitophyta, punah
• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
• Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
• Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
• Pinophyta, tumbuhan runjung
• Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan
• Welwitschia.
CONTOH
Pergi ke gambar ukuran penuhTumbuhan melinjo (G.gnemon L.) merupakan salah satu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang tumbuh di daerah tropis
Tumbuhan melinjo (G.gnemon L.) merupakan salah satu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang tumbuh di daerah tropis. Perkembangbiakan tunbuhan melinjo secara generatif masih mendapat hambatan. Hambatan ini disebabkan biji melinjo yang telah tua dan gugur dari pohon induknya membutuhkan waktu yang lama untuk berkecambah, bila disemai pada substrat tanah. Lamanya waktu yang dibutuhkan biji melinjo untuk berkecambah, diduga karena tahap-tahap perkembangan bakal embrio tersebut membutuhkan waktu yang lama. Belum diketahuinya umur dari tahap-tahap perkembangan bakal embrio, sejak berada pada pohon induk hingga biji gugur dan berkecambah merupakan masalah yang akan dicari pemecahannya.

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) melengkapi informasi mengenai jangka waktu dari urutan-urutan perkembangan bakal embrio biji melinjo; 2) mempercepat perkembangan bakal embrio biji melinjo dengan memberi perlakuan asam absisat (ABA) in vitro; 3) menentukan profit protein yang terbentuk akibat perlakuan ABA.

Pendekatan untuk memecah masalah ini dilakukan dengan cara mengamati anatomi perkembangan bakal embrio dengan metode paraffin. Untuk pengamatan anatomi perkembangan bakal embrio dilakukan polinasi buatan. Untuk mempercepat perkembangan bakal embrio dengan memberi perlakuan biji melinjo yang telah gugur dari pohon induknya dengan larutan asam absisat (ABA). Profit protein yang dibentuk akibat perlakuan ABA ditentukan dengan metode elektroforesis satu dimensi (1D).

Bakal biji setelah dipolinasi memperlihatkan, bahwa polen telah berada dalam rongga polen, demikian juga set telur telah dibentuk setelah dua minggu dipolinasi. Polen menempel dan mulai berkecambah pada jaringan nuselus yang berdegenerasi pada minggu ketiga dan keempat. Pada minggu ketiga juga ditemukan endosperm telah dibentuk di bagian khalaza kantung embrio dan memenuhi seluruh kantung embrio pada minggu keenam. Bakal embrio stadium dua inti ditemukan pada minggu keempat dan kelima setelah dipolinasi. Bakal embrio stadium dua inti ini adalah hasil pembelahan zigot yang pada tahap awal pembelahan hanya inti zigot yang membelah.

Bakal embrio ini akan membentuk tonjolan yang memanjang berbentuk tabung ke arah horizontal atau ke arah khalaza kantung embrio. Tonjolan ini dinamakan suspensor primer dan mulai dibentuk pada tepi endosperm bagian mikropil pada minggu keenam setelah dipolinasi. Selanjutnya suspensor primer membentuk percabangan dan menyusup ke dalam endosperm pada minggu ketujuh. Suspensor primer selanjutnya membentuk percabangan yang banyak dan tersebar di bagian tengah dan tepi endosperm sejak minggu kedelapan hingga minggu ke- 15 setelah dipolinasi.

Portopolio Penilaian Biologi X c

TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP



TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP
Tumbuhan biji tertutup (angiospermae) merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki pembungkus biji (ovulum) dibagi ke dlm 2 kelas yaitu Monokotiledon (berkeping satu) dan dikotilodonae (berkeping dua). ada yang berumah satu dan bermah dua.
Peranan tumbuhan biji tertutup diantaranya adalah:
1. Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari, bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll
2. Bahan bumbu dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll
3. Sumber makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu siam, kentang, dll
4. Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk, nangka, rambutan, pepaya dll
5. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, dll
6. Bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati, kelapa, kayu meranti, dll
7. Bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun jarak, mengkudu, sambiloto, kumis kucing dll
8. Penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih dll
9. Penghasil minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit
10. Penghasil biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit
11. Penghasil gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar (Borassus flabellifer)
12. Sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan lain-lain.


CONTOH
Pergi ke gambar ukuran penuhKelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapa
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar.

paku dan lumut

paku dan lumut

Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara.

Berkas:Polystichum setiferum0.jpg

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.

[sunting] Daur hidup (metagenesis)

Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda

Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.

[sunting] Klasifikasi

Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog.

Smith et al. (2006)[1] mengajukan revisi yang cukup kuat berdasarkan data morfologi dan molekular. Berdasarkan klasifikasi terbaru ini, Lycophyta (rane, paku kawat, dan Isoetes) merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali terpisah dari yang lain, sedangkan paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada pada kelompok lain. Selanjutnya terlihat bahwa semua kormofita berspora yang tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta). Dari hasil revisi ini juga terlihat bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif (seperti Psilotum) ternyata lebih dekat berkerabat dengan paku tunjuk langit (Helminthostachys), sementara paku ekor kuda (Equisetum') sama dekatnya dengan paku sejati terhadap Marattia.

Dengan demikian, berdasarkan klasifikasi baru ini, tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Divisio: Lycophyta
dengan satu kelas: Lycopsida.

Divisio: Pteridophyta
dengan empat kelas monofiletik:

Divisi terakhir ini mencakup semua tumbuhan yang biasa dikenal sebagai paku sejati. Berikut adalah klasifikasi lengkap menurut Smith et al. (2006):

Kelas Psilotopsida
Bangsa Ophioglossales
Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)
Bangsa Psilotales
Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)
Kelas Equisetopsida [=Sphenopsida]
Bangsa Equisetales
Suku Equisetaceae
Kelas Marattiopsida
Bangsa Marattiales
Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae, Danaeaceae, Kaulfussiaceae)
Kelas Polypodiopsida [=Filicopsida, Pteridopsida]
Bangsa Osmundales
Suku Osmundaceae
Bangsa Hymenophyllales
Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae)
Bangsa Gleicheniales
Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)
Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae)
Suku Matoniaceae
Bangsa Schizaeales
Suku Lygodiaceae
Suku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae)
Suku Schizaeaceae
Bangsa Salviniales
Suku Marsileaceae (termasuk Pilulariaceae)
Suku Salviniaceae (termasuk Azollaceae)
Bangsa Cyatheales
Suku Thyrsopteridaceae
Suku Loxomataceae
Suku Culcitaceae
Suku Plagiogyriaceae
Suku Cibotiaceae
Suku Cyatheaceae (termasuk Alsophilaceae, Hymenophyllopsidaceae)
Suku Dicksoniaceae (termasuk Lophosoriaceae)
Suku Metaxyaceae
Bangsa Polypodiales
Suku Lindsaeaceae (termasuk Cystodiaceae, Lonchitidaceae)
Suku Saccolomataceae
Suku Dennstaedtiaceae (termasuk Hypolepidaceae, Monachosoraceae, Pteridiaceae)
Suku Pteridaceae (termasuk Acrostichaceae, Actiniopteridaceae, Adiantaceae, Anopteraceae, Antrophyaceae, Ceratopteridaceae, Cheilanthaceae, Cryptogrammaceae, Hemionitidaceae, Negripteridaceae, Parkeriaceae, Platyzomataceae, Sinopteridaceae, Taenitidaceae, Vittariaceae)
Suku Aspleniaceae
Suku Thelypteridaceae
Suku Woodsiaceae (termasuk Athyriaceae, Cystopteridaceae)
Suku Blechnaceae (termasuk Stenochlaenaceae)
Suku Onocleaceae
Suku Dryopteridaceae (termasuk Aspidiaceae, Bolbitidaceae, Elaphoglossaceae, Hypodematiaceae, Peranemataceae)
Suku Lomariopsidaceae (termasuk Nephrolepidaceae
Suku Tectariaceae
Suku Oleandraceae
Suku Davalliaceae
Suku Polypodiaceae (termasuk Drynariaceae, Grammitidaceae, Gymnogrammitidaceae, Loxogrammaceae, Platyceriaceae, Pleurisoriopsidaceae)

Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").

Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.

Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.

Pergiliran keturunan

Pergiliran keturunan tumbuhan lumut

Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.

Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.

Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem

Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.

Manfaat tumbuhan lumut

Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.

Sabtu, 14 Maret 2009


Ciri-Ciri dan Perbedaan Monokotil dan Dikotil

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :
- Kelapa, Jagung, Padi, Pinang, Bambu, Tebu, Palem, Durian, Salak, Melinjo, dst.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, Beringin, Jati, Mahoni,jahe, dst.

MANFAAT KELAPA
Kesemua bahagian pokok kelapa berguna kecuali kemungkinannya bahagian akar dan pokok kelapa mampu menghasilkan sehingga 75 biji kelapa setahun; dengan itu, ia mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Malah, nama pokok kelapa dalam bahasa Sanskrit adalah kalpa vriksha, yang diterjemahkan sebagai "pokok yang membekalkan semua keperluan kehidupan". Kegunaan pelbagai bahagian kelapa termasuk:
batang kelapa boleh dibuat titi serta bahan pembinaan untuk rumah seperti papan, dinding dan lantai
daun kelapa boleh dibuat pembalut makanan
lidi kelapa boleh dibuat penyapu
sabut kelapa boleh dibuat tali
tempurung kelapa boleh diproses menjadi obat nyamuk dan barangan kraftangan
serbut sabut boleh dibuat bahan reput dan kompos dalam pertanian
minyaknya sebagai minyak masak, minyak pelita dan sabun.

MANFAAT JAGUNG
Jagung muda yang biasanya dimasak untuk menjadi makanan yang enak, ternyata punya manfaat lain yaitu sebagai penghilang bercak-bercak hitam pada wajah akibat bekas jerawat atau penyakit cangkrang.

Menghilangkan bercak-bercak hitam dengan jagung yang sudah dihaluskan ini tidak menimbulkan efek sampingan loh... selain jagung mudah didapatkan, harganyapun murah daripada beli obat-obat atau kosmetik yang harganya mahal dan terkadang masih menimbulkan efek samping bagi kulit yang sensitif.

MANFAAT PADI
Selaput biji (Gu ya) berkhasiat untuk mengatasi: lambung dan limpa lemah, tidak nafsu makan, gangguan pencernaan, rasa penuh di dada dan perut, beri-beri serta tangan dan kaki rasa kesemutan, baal.

Tangkai beras berkhasiat untuk mengatasi: rambut kotor dan keguguran. Biji beras berkhasiat untuk mengatasi: demam, diare, gondongan, rematik, keseleo, radang payudara, radang kulit dan bisul.

Akar(No tao ken) berkhasiat untuk mengatasi: Keringat berlebihan, berkeringat spontan dan filariasis.


MANFAAT PINANG
Pinang (Areca catechu L.) telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu, khususnya buahnya yang digunakan untuk campuran makan sirih. Orang yang makan buah pinang diyakini memiliki gigi yang kuat meski usia telah lanjut.

Tanaman pinang mudah tumbuh di Indonesia. Biasanya tanaman ini ditanam di pekarangan rumah, taman, atau tumbuh di pinggir sungai. Bentuknya yang indah dengan tinggi pohon 10-30 meter memang cocok digunakan untuk penghias. Tak heran jika di ruas-ruas jalan tertentu, tanaman ini banyak ditanam berjejer. Selain untuk keindahan kota, juga bisa berfungsi untuk penghijauan.

Budidaya tanaman ini dilakukan dengan cara menanam bijinya yang sudah cukup masak. Sebelumnya biji itu disemai dan ditanam di plastik (polybag). Saat masih kecil, tanaman pinang bisa digunakan sebagai penghias di dalam rumah. Ketika batangnya sudah makin besar, sebaiknya ditanam di luar rumah.

Pinang memiliki nama yang berbeda di sejumlah daerah. Di Jawa Barat, orang menyebutnya jambe, penang atau wohan. Di Sumatera, tanaman ini memiliki banyak nama. Ada yang mengenalnya sebagai pinang, pineng, pineung, batang mayang, batang bongkah, batang pining, batang pinang, dan boni.

Baik biji, buah, maupun sabutnya bisa dimanfaatkan, khususnya untuk pengobatan. Pengobatan dengan buah tanaman ini sudah cukup terkenal sejak zaman dulu.

Biji pinang bisa untuk mengobati beri-beri, cacingan, perut kembung, luka, diare, serta batuk berdahak. Sedangkan daunnya bisa untuk menambah nafsu makan dan mengobati sakit pinggang. Daun pohon pinang juga banyak dimanfaatkan untuk bungkus makanan. Sementara sabutnya bisa dipakai untuk menyembuhkan beri-beri, sembelit (susah buang air besar), dan gangguan pencernaan.

Buah pinang muda bisa digunakan untuk mengobati luka akibat kecelakaan (benturan, gesekan, tusukan, teriris atau terbakar). Caranya, daging buah pinang yang masih muda ditumbuk hingga halus, lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang terluka.

Buah pinang muda juga bisa langsung dikunyah dan airnya ditelan. Ini untuk mengobati darah dalam air kencing. Sedangkan jus pinang muda bisa digunakan sebagai obat luar penyakit rabun mata.

Anak yang menderita cacingan bisa disembuhkan dengan tanaman ini. Caranya, siapkan 30 gram serbuk biji pinang lalu rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih. Air didihan ini kemudian dibiarkan hingga dingin lalu disaring. Air ini lalu diminumkan pada penderita cacingan sekaligus sebelum sarapan pagi.

MANFAAT TEBU
Menurut Ivana, di Jakarta penjual air tebu sudah cukup banyak. Maka, Ivana pun mengambil kesempatan untuk menjual air tebu di Bandung. Jenis minuman ini memang bisa dibilang masih agak jarang di Bandung. Batang tebunya sendiri didatangkan langsung dari Jawa Timur.

Sari tebunya bisa langsung didapatkan karena Ivana menggunakan mesin khusus untuk mendapatkan air tebu. Batang-batang tebu awalnya dibelah-belah menjadi dua bagian. Selepas itu baru dimasukan ke dalam mesin. Mesin inilah yang memeras air tebu hingga hanya tertinggal ampas batangnya.

Cairan yang keluar dari perasan batang akan langsung keluar otomatis melalui kran yang tersambung dengan mesin. Jika tanaman tebunya masih muda maka warna air tebu agak hijau muda sedangkan batang tebu tua akan menghasilkan air perasan tebu yang berwarna lebih tua atau kecoklatan. Untuk mendapatkan satu cup besar sari tebu dibutuhkan batang tebu sebanyak satu setengah batang.

Ivana yang saat ini baru membuka stand tetap di BTC, Jalan Pasteur ini tak hanya menyajikan air tebu dengan rasa original tapi dicampur dengan berbagai rasa.� Misalnya dicampur lemon, jahe dan aloe vera atau lidah buaya.

"Biasanya selain yang original yang aloe vera juga banyak diminta. Gumpalan-gumpalan aloe vera yang lembut berpadu dengan air tebu," tuturnya. Untuk awal, disarankan membeli yang original dulu agar bisa merasakan rasa asli dari air tebu. Satu cupnya harganya berkisar antara Rp 6.500-Rp8.500.

Dalam sebuah pamflet di roda Sari Tebu milik Ivana tertera� minuman tebu ini� mengandung vitamin B2, anti diabetes, meredakan batuk, meredakan panas tinggi, menyembuhkan pegal linu, mengatasi kerusakan gigi juga menghilangkan jantung berdebar. Nah, selain segar ternyata ada manfaatnya juga.



MANFAAT JAHE
Di balik rasanya yang pedas, jahe mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe, permen jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Jahe juga banyak digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue. Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan. Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak. Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.

Manfaat Kacang Tanah
Beta-sitosterol (SIT), sejenis phytosterol, telah terbukti dapat menahan
pertumbuhan sel-sel kanker sekaligus melindungi seseorang dari penyakit
jantung. SIT mungkin memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar,
prostat dan payudara. Hasil penelitian yang menggembirakan ini dapat
ditemukan dalam Nutrition and Cancer (Vol.38, No.2).

Phytosterol adalah senyawa alami yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis
tumbuhan. Bentuk phytosterol yang paling umum adalah
beta-sitosterol,kampesterol, dan stigmasterol, dan ditemukan dalam
konsentrasi tinggi pada beberapa jenis minyak tumbuhan, baik biji-bijian
maupun polong-polongan, seperti kacang tanah. Sama dengan berbagai komponen
tumbuhan lainnya,
phytosterol melindungi seseorang dari penyakit kanker dengan beberapa
cara,termasuk mencegah penyebaran dan merangsang matinya sel-sel tumor,
serta
mengubah beberapa hormon yang penting untuk pertumbuhan sel-sel tumor.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam Anticancer Research, dua
kelompok tikus kecil yang ditumbuhi dengan sel-sel kanker payudara manusia
diberi diet phytosterol dan kolesterol. Ukuran tumor pada tikus-tikus yang
mengkonsumsi phytosterol ditemukan 33 % lebih kecil dan 20 % lebih sedikit
menyebar ke kelenjar getah bening dan paru-paru daripada kelompok yang
mengkonsumsi kolesterol. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa phytosterol
yang dapat dengan mudah ditambahkan dalam diet kita, menawarkan suatu cara
yang cukup mudah dan praktis untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran
sel-sel kanker payudara.

Secara tradisional, para peneliti sudah lama melirik manfaat sterol pada
tanaman dalam mencegah penyakit jantung. Ada setumpuk bukti yang
memperlihatkan bahwa konsumsi produk-produk yang mengandung sterol, seperti
SIT, dapat menurunkan kolesterol darah dengan menghalangi penyerapan
kolesterol di usus.

Sebuah studi baru-baru ini dari Penn State University, menunjukkan bahwa
diet yang menyediakan 2-3 porsi kacang tanah atau selai kacang tanah
perhari, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fats,MUFA),
dapat mengurangi kolesterol darah sebesar 11 - 14%. Diet kacang tanah
juga terlihat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler hingga 21 %
dibanding diet rata-rata orang Amerika, padahal sebuah diet rendah lemak
hanya mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler sebesar 12 %.

Para peneliti dari State University of New York, Buffalo, memeriksa
kandungan SIT pada beberapa produk kacang tanah. Mereka menemukan bahwa
snack kacang tanah mengandung 160 mg SIT/100 gm dan selai kacang tanah biasa
mengandung 157 mg SIT/ 100 gm. Tepung kacang dan minyak kacang tanah
masing-masing mengandung sekitar 56 mg SIT/100 gm dan 198 mg SIT/100 gm.

Kacang tanah juga mengandung bahan kimia resveratrol, yang telah dikaitkan
dengan pengurangan penyakit dan risiko menderita kanker. Resveratrol pertama
kali ditemukan dalam minuman anggur merah. Selain itu kacang tanah dan selai
kacang tanah juga mengandung vitamin E, asam folat, kalium, magnesium, seng,
dan serat, yang semuanya diketahui membawa manfaat untuk kesehatan.


MANFAAT RAMBUTAN

Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi.

Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).


MANFAAT BELIMBING

Menderita radang lambung memang merepotkan. Tidak hanya aktivitas keseharian yang terganggu, konsentrasi pekerjaan pun sering berantakan. Ini disebabkan rasa sakit di bagian perut dalam waktu cukup lama.

Di luar pengobatan farmasi, ada cara tradisional yang telah lama digunakan nenek moyang kita untuk mengatasi gangguan perut tersebut. Cara itu murah dan mudah dilakukan, yakni mendayagunakan belimbing manis (Averrhoa carambola), yang selama ini dikenal sebagai belimbing buah.

Di Jawa Tengah, belimbing buah yang cukup terkenal berasal dari Demak. Buahnya besar, rasanya amat manis, dan kandungan airnya cukup banyak, sehingga terasa segar jika dikonsumsi.

MANFAAT BELIMBING

Dalam pengobatan tradisional, kita dapat menangguk berbagai manfaat dari belimbing manis. Bagian yang digunakan adalah bunganya, dengan nama simplisia Averrhoa fios; akar (Averrhoa radix); buah, dan daun.

Dalam literatur Tanaman Obat Indonesia (TOI) disebutkan, bunga belimbing buah memiliki sifat khas manis dan menetralkan. Adapun buahnya memiliki sifat khas asam, manis, dan menetralkan. Akar dan daunnya bersifat khas asam, kelat, dan menetralkan.

Dengan sifat khas dan kandungan kimia berupa glukosida, vitamin B, dan vitamin C, bunga belimbing manis memiliki khasiat sebagi antipiretik dan ekspektoran. Buahnya berkhasiat sebagai antiinflasi, analgesik, dan diuretik. Sedangkan akarnya berkhasiat sebagai antiinflasi dan diuretic, serta daunnya sebagai antiinflasi, antipiretik, dan diuretik.

Bunga belimbing manis dapat dimanfaatkan untuk mengatasi batuk pada anak-anak. Buahnya, selain untuk penyembuhan batuk, juga digunakan untuk mengatasi .demam, kencing manis, kolestrol tinggi, dan sakit tenggorokan.

Akar untuk sakit kepala dan nyeri persendian (rematik), serta daun untuk mengatasi radang lambung, radang kulit bernanah (obat luar), dan bisul (obat luar).

Untuk radang lambung, ramuan yang diperlukan adalah enam gram daun belimbing manis, delapan gram rimpang kunyit segar, tujuh gram rimpang temu kunci, dan 110 ml air. Ramuan tersebut dibuat infus atau diseduh, diminum sehari sekali setiap pagi sebanyak 100 ml selama 14 hari. (suaramerdeka)


MANFAAT MANGGA
Mangga Kaya Antioksidan Betakaroten
Gizi.net - Mangga tergolong
kelompok buah “batu” berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, dan
citarasa (aroma-rasa-tekstur) beraneka. Bentuk mangga ada yang bulat
penuh, seperti mangga gedong, dan bulat panjang, seperti mangga
harumanis dan mangga manalagi, Mangga kopek berbentuk bulat pipih,
sedang mangga golek lonjong.

Kendati bentuk, ukuran, warna, dan
citarasa buah mangga beragam. Dari segi gizi semuanya hampir tidak jauh
berbeda. Mangga ranum segar mengandung air sekitar 82 persen, vitamin C
41 mg, dan energi/kalori 73 Kal per 100 gram. Pada setiap 100 gram
mangga muda, mangga yang masih mentah—terkandung air lebih kurang 84
persen, vitamin C 65 mg, dan energi 66 Kal. Energi dalam mangga muda
rendah karena lebih banyak mengandung zat pati, yang akan berubah
menjadi gula dalam proses pematangan.

Sebagian besar energi
mangga berasal dari karbohidrat berupa gula, yang membuatnya terasa
manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula golongan sukrosa.
Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 persen. Namun, jenis mangga
manis dapat mencapai 16-18 persen.


Antioksidan
Mangga pun
merupakan sumber beta-karoten , kalium, dan vitamin C. Beta-karoten
adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi
yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga
tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan
terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas
adalah molekul-molekul tak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses
kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan
pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.

Di dalam tubuh, mayoritas
radikal bebas berasal dari proses kimia kompleks saat oksigen digunakan
di dalam sel. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tidak lengkap
tersebut dapat “mencuri” partikel dari molekul-molekul yang lain.

Ia
kemudian menghasilkan senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi
berantai yang dapat merusak sel, dengan menyebabkan perubahan mendasar
pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya.
Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh, sama dengan
proses oksigen menyebabkan kertas berubah menjadi kuning atau mentega
menjadi tengik. Zat-zat gizi antioksidan, seperti beta-karoten dan
vitamin C, membuat radikal bebas tak berbahaya dengan menetralkannya.

Zat-zat
gizi antioksidan itu terkandung melimpah pada buah mangga. Kandungan
beta-karoten dan vitamin C (beserta kalium, aktivitas vitamin A,
karbohidrat, energi dan air) dari beberapa macam mangga tiap 100 gram
dapat dilihat pada beberapa perpustakaan.


Vitamin C
Di
samping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi
menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi
dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi
natrosamin , satu zat pemicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat
jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka.

Kandungan
vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian
mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg,
mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga
ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil),
kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan
dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.


Kalium dan stroke
Kalium
mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan
kotraksi otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai
dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah, dan
secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko karena
stroke.

Satu penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang menambahkan sepotong buah tinggi kalium ke dalam pola makanan sehari-hari, risiko terkena stroke fatal dapat dikurangi sebesar 40 persen. Konsumsi ekstra kalium sebanyak 400 mg setiap hari dapat mengurangi kemungkinan mendapat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium
sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harumanis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.

Anda yang ingin membeli mangga bisa memilih mangga yang baik dengan warna hijau kekuning-kuningan, kulit licin, dan aroma yang manis. Hindarilah memilih buah yang terlalu keras atau terlampau lembek, memar, atau berbau fermentasi.



Kamis, 12 Februari 2009

nanas

Asal-usul Tanaman nanas berasal dari Amerika tropis, yakni Brasil, Argentina, dan Peru. Pada saat ini, nanas telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa antara 300 LU dan 300 LS. Di indonesia, tanaman nanas sangat populer dan banyak di tanam di tegalan dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Daerah penghasil nanas yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang dan Blitar. Sifat Botani Tanaman nanas merupakan rumput yang batangnya pendek sekali. Nanas merupakan tanaman monokotil dan bersifat merumpun (bertunas anakan). a. Daun dan cabang Daunnya panjang sekali, berurat sejajar, dan pada tepinya tumbuh duri yang menghadap ke atas (ke arah ujung daun). Pada beberapa varietas nanas, durinya mulai lenyap, tetapi duri pada ujung daunnya sering masih terlihat. Daun muncul dan terkumpul pada pangkal batang. Pada batang tumbuh tangkai bunga dan sering pula tumbuh tunas. Tunas pada batang isebut sucker, sedangkan tunas pada tangkai buah disebut slips. b. Bunga Tanaman nanas berbunga pada ujung batang dan hanya sekali berbunga yang arahnya tegak ke atas. Sebenarnya bunga nanas bersifat majemuk dan terdiri dari lebih 200 kuntum bunga yang tidak bertangkai. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai buah utama, kemudian mengembang menjadi buah majemuk yang enak dimakan. Daun kelopak dari setiap kuntum bunga, yang dikenal sebagai mata, masih jelas meninggalkan bekas pada buah tersebut. Bunganya adalah bunga sempurna yang mempunyai tiga kelopak (sepalum), tiga mahkota (petalum), enam benang sari, dan sebuah putik dengan stigma bercabang tiga. Tanaman nanas menyerbuk silang dengan perantaraan burung kicau/penyanyi (burung prenjak) dan lebah. Tanaman nanas sebenarnya tidak bersifat musiman, tetapi dapat berbunga setiap saat. Namun, ada kecenderungan suhu yang dingin, terutama suhu malam dengan sinar matahari rendah, dapat memacu pembungaan tanaman nanas. c. Buah Buah nanas merupakan buah majemuk yang disebut sinkarpik atau coenocarpium. Di atas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti pilin yang disebut mahkota (crown). d. Akar Tanaman hanya berakar serabut dan mengandung cukup banyak air. Akar nanas dangkal dan tersebar luas. Kegunaan Nanas matang enak dimakan segar dan rasanya manis, tetapi ada pula yang rasanya manis asam. Buah matang terasa gatal di tenggorokan karena kandungan asam oksalat yang tinngi. Buah matang dapat pula dibuat minuman (jus) atau kalengan (canning). Daunnya dapat diolah menjadi serat (benang) yang bagus sebagai bahan pakaian. Di dalam buah terdapat zat bromelin yang bersifat sebagai pemecah protein (pelunak daging), tetapi daya proteolitiknya lebih rendah daripada papain. Daunnya mempunyai serat panjang, tetapi belum dimanfaatkan sebagai bahan pakaian. Agroekonomi Tanaman nanas menghendaki dataran rendah hingga dataran tinggi 1.200 m dpl. Tanaman ini tidak tahan terhadap salju, tetapi tahan sekali terhadap kekeringan. Namun, tanaman lebih senang terhadap tanah subur, daerah beriklim basah dengan curah hujan 1000-2500 mm per tahun. Tanamn tahan terhadap tanah asam yang mempunyai pH 3-5, tetapi paling baik adalah pH tanah natara 5-6,5. Oleh karena itu, tanaman nanas bagus pula dikembangkan di lahan gambut. Tanaman nanas dapat tumbuh di tempat terbuka, tetapi dapat pula tumbuh subur di tempat ternaungi pohon besar. Namun, di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari terik, buahnya sering hangus. Di daerah beriklimkering (4-6 bulan kering), tanamn masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanh antara 50-150cm. Hal ini disebabkan akarnya dangkal, tetapi tanaman mampu menyimpan air. Perbanyakan Tanaman Sampai sekarang tanaman nanas diperbanyak dengan anakan yang keluar dari pangkal batang. Namun, adakalanya diperbanyak pula dengan sucker tau slips dan mahkotanya. Batang dan mahkota bunga dapat dipotong dan dibelah untuk dijadikan bibit. Antara anakan (raton), tunas batang (sucker) dan mahkota (crown) terdapat perbedaan sifat fisiologis dalam umur berbunga dan produksinya. Makin ke bagian atas tanaman, umurnya makin panjang dan produksinya rendah. Namun, umur tanaman berbunga tidak menjadi persoalan karena pembungaan tanaman nanas dapat diatur dengan memberikan zat tumbuh, di antara karbid dan ethrel 40 PGR. Anakan atau mahkota bunga yang baru dipotong (dipisahkan) dapat ditanam langsung, tanpa disemaikan dulu. Namun, sebaiknya dibiarkan dulu selama beberapa hari sebelum ditanam. Hal ini dimaksudkan agar lukanya tertutup halus lebih dulu sehingga cepat berakar. Varietas unggul Varietas unggul yang telah dilepas belum ada, tetapi banyak varietas unggul yang telah berkembang. Pada saat ini, ada dua varietas nanas yang berkembang di Indonesia, yakni nanas queen dan nanas smoth cayenne atau cayenne lisse. Nanas queen daunnya berduri, yaitu nanas bogor dan nanas palembang. Sementara nanas smoth cayenne atau ceyenne lise daunnya tidak berduri seperti nanas lembang, nanas singapore, dan nanas ruby. Nanas queen umumnya hanya ditanam di dataran rendah, sedangkan nanas cayenee ditanam luas di dataran tinggi. Nanas queen (nanas bogor) biasanya untuk konsumsi segar karena rasanya manis. Nanas cayenne dapat dikonsumsi segar dan untuk bahan olahan serta dikalengkan atau dibuat jus karena rasanya asam manis. Di antara nanas cayenne ada yang disebut nanas madu, tetapi nanas ini diduga karena perubahan somatik. Budi Daya tanaman Nanas ditanam dengan sistem dua-dua baris. Tiap baris pada jarak 60 cm x 60 cm dan jarak antarbaris 150 cm. Namun, nanas dapat pula ditanam pada jarak 30 – 40 cm. Semakin rapat jarak tanamnya, buah yang dihasilkan semakin kecil. Untuk kebutuhan industri pengalengan (canning) biasanya diperlukan buah berukuran kecil (jarak tanam 30 cm x 40 cm) silindris.